Tranducers adalah peralatan yang
dapat mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Tranducers dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu:
Input
Tranducers
= Electric-Input
Tranducers mengubah energi non-listrik seperti suara, cahaya menjadi energi
listrik.
Output Tranducers = Electric-Output
Tranducers merupakan kebalikan dari Electric-Input Tranducers.
Terdapat tipe-tipe tranducers yang
dipergunakan untuk mengkonversi energi mekanik, magnetik, panas, optik, ataupun
kimia menjadi arus dan tegangan listrik.
Sensor adalah peralatan yang
dipergunakan untuk mendeteksi ataupun mengukur ukuran dari sesuatu. Sensor
umumnya dikategorikan menurut apa yang diukur dan sangat berperan penting dalam
proses pengendali manufaktur modern.
3.1 Proximity Sensor
Proximity Sensor merupakan
sensor yang mendeteksi keberadaan dari suatu objek tanpa melakukan kontak
fisik.
Proximity sensor ini akan
dipergunakan dalam kondisi:
-
Objek yang akan dideteksi terlalu kecil.
-
Respons cepat dan kecepatan switching diperlukan,
misalnya dalam menghitung, ataupun ejection control applications.
-
Objek harus diindra melalui pembatas non metalik, seperti
kaca, plastik dan kartor kertas.
-
Lingkungan yang berbahaya, dimana sistem terproteksi
dengan baik, dan tidak diharapkan adanya kontak mekanik.
-
Jika dibutuhkan saklar yang panjang umur dan andal
-
Sistem pengendali elektronik cepat yang membutuhkan
signal masukan bebas pantulan.
3.1.1 Sensor Induktif dan Kapasitif
o Inductive Proximity Sensor adalah peralatan
sensor yang diaktifkan oleh objek logam. Inductive Sensor ini dapat diaktifkan
baik dalam posisi aksial ataupun radial.
o Capacitive
Proximity Sensor
adalah sensor yang diaktifkan oleh material konduktif ataupun non-konduktif,
seperti kayu, plastik, cairan, gula, tepung, ataupun gandum.
Inductive
Proximity Sensor
Capacitive
Proximity Sensor
3.1.2 Magnetic switch (reed relay)
Switch magnetic atau sering juga
disebut sebagai reed-relay. Sensor ini terdiri dari dua plat kontak yang
terproteksi penuh dalam ruang kaca yang mempunyai gas proteksi. Reed relays ini
cepat, lebih andal, dan menghasilkan penyimpangan yang lebih kecil dibandingkan
dengan saklar elektromekanik konvensional.
3.2 Sensor cahaya
Sensor
cahaya
yang paling sering dijumpai adalah photovoltaic atau sel solar, dimana
peralatan ini mengkonversi energi cahaya menjadi energi listrik.
3.2.1 Photoconductive (Photoresistive)
Photoconductive
(Photoresistive)
cell merupakan salah satu tranducers cahaya yang sering dipergunakan. Energi
cahaya yang jatuh pada sel photoconductive akan mengakibatkan perubahan
resistansi pada sel, jika cahaya sedang gelap, maka resistansi akan tinggi,
demikian juga sebaliknya.
Terdapat dua tipe utama
dari sensor photoelektrik ini, yaitu:
- Reflective-type
photoelectric
sensor, dipergunakan untuk mendeteksi cahaya yang dipantulkan dari objek
- Through-beam
photoelectric
sensor, dipergunakan untuk mengukur perubahan kuantitas cahaya yang diakibatkan
dari adanya objek yang melewati aksis optiknya.
Fasilitas yang disediakan
oleh sensor photoelektrik antara lain:
·
Deteksi
non-kontak.
Proses deteksi ini tidak akan mengakibatkan kerusakan baik pada target
ataupun sensor.
·
Deteksi target virtual dari segala material. Proses
deteksi ini didasarkan atas jumlah cahaya yang diterima, atau perubahan dalam
jumlah cahaya yang dipantulkan. Metoda ini memungkinkan untuk mendeteksi target
yang terbuat dari berbagai material, misalnya kaca, logam, plastik, kayu
ataupun cairan.
·
Jarak deteksi yang jauh. Reflective-Type
PhotoElectric Sensor mampu mendeteksi sampai jarak 1 (satu) meter,
sedangkan Through-Beam PhotoElectric Sensor mampu memdeteksi sampai
jarak 10 (sepuluh) meter.
·
Diskriminasi
warna.
Sensor ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi cahaya dari objek berdasarkan
reflektansi dan penyerapan cahaya dari warna tersebut.
·
Deteksi
dengan keakuratan tinggi.
Dengan sistem optikal yang unik dan sirkit elektronik presisi memungkinkan
deteksi objek dengan keakuratan tinggi.
3.3 Bar-Code
Teknologi Bar-Code adalah
yang paling banyak diimplementasikan di industri, biasanya dipergunakan untuk
memasukkan data secara cepat, dan akurat. Simbol Bar-Code terdiri dari 30
karakter yang dienkodekan menjadi bentuk yang bisa dibaca mesin.
Scanner Bar-Code adalah
alat yang dipergunakan untuk mengoleksi data. Sumber cahaya dari scanner akan
memancarkan cahaya ke bar-code, kemudian bagian yang hitam akan menyerap
cahaya, sehingga bagian yang putih akan memantulkan cahaya, photo detector akan
mengumpulkan cahaya dalam bentuk signal elektronik, decoder yang menerima
signal tersebut akan dikonversikan menjadi karakter yang direpresentasikan oleh
simbol bar-code tersebut.
3.4 Hall-Effect
Sensors
Sensor ini didesain untuk
mendeteksi keberadaan dari objek magnetik, biasanya magnet permanen. Biasanya
digunakan untuk mensinyalir posisi dari komponen, dan sensor ini memiliki
tingkat ketelitian yang tinggi.
3.5 Ultrasonic Sensors
Sensor ini dioperasikan
dengan mengirimkan gelombang suara pada target dan mengukur waktu yang
dibutuhkan oleh gelombang untuk memantulkan kembali. Waktu yang dibutuhkan oleh
gema untuk kembali ke sensor adalah proporsional terhadap jarak dan tinggi dari
objek, karena suara memiliki kecepatan yang tetap. Reflektivitas
dari gelombang suara di permukaan cairan akan sama dengan permukaan padat, tapi
pada tekstil dan foams, gelombang akan diserap.
3.6 Pressure Sensors
Strain
Wire Gauge
Strain Wire Gauge
Transducer
akan mengkonversi tegangan mekanik
menjadi signal elektrik.
-
Prinsip
yang diterapkan adalah mengikuti prinsip bahwa konduktor akan memiliki
resistansi yang berbeda pada sisi panjang ataupun mendatarnya.
-
Gaya
yang dikenakan pada bidang ukur akan menyebabkan bidang membengkok, bengkokan
ini akan mendistorsi ukuran bidang, dan akan terjadi perubahan resistansi.
-
Perubahan
resistansi ini akan disinyalir oleh sirkit yang ada.
Strain Gauge Load Cells biasanya terbuat dari baja
dan bidang ukur tegangan yang sensitif.
Semiconductor
strain gauge
Menggunakan piezo-electric
crystal sebagai elemen pengindraannya. Jika kristal diberi gaya, maka bentuk
kristal akan berubah dan menghasilkan tegangan pada terminal keluaran dari
kristal, jenis strain gauge ini memiliki sensitivitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan strain wire gauge.
Displacement
Tranducers
Displacement mengacu pada
posisi suatu ofjek fisik terhadap suatu titik referensi tertentu. Displacement
Tranducers bisa linear (straight-line) ataupun angular (rotary). Potensiometer
dapat dipergunakan untuk mengukur perubahan linear ataupun angular.
Displacement Tranducers yang
paling umum dipakai industri adalah LVDT (Linear Variable Differential
Transformer). LVDT ini digunakan untuk mengendalikan level air di dalam tangki.
Aplikasi
LVDT
3.7 Temperature Sensors
Terdapat empat jenis sensor
temperatur, yaitu:
a. Thermocouple. Thermocouple ini terdiri
dari sepasang konduktor yang tidak sama yang dikeling bersama pada satu sisi
saja, sisi yang dikeling merupakan persambungan untuk pengukuran, sedangkan
sisi yang tidak dikeling merupakan persambungan referensi. Dalam fungsinya
sebagai thermocouple, maka akan terdapat perbedaan temperatur pada kedua sisi
ini. Jika terdapat perbedaan, maka tegangan DC kecil akan dibangkitkan.
b. Resistance Temperature
Detectors (RTDs).
Konsep ini berdasar bahwa hambatan elektrik pada logam bervariasi secara
proporsional dengan suhu. Variasi proporsional ini sangat tepat dan bisa
berulang, sehingga memungkinkan untuk pengukuran suhu yang konsisten melalui
pendeteksian hambatan elektrik. Biasanya logam yang sering digunakan ini adalah
platina, karenaplatina adalah sangat bagus dalam batas suhu, linearity,
stability, dan reproducibility. Terdapat sensor aliran udara yang menggunakan
panas RTD yang mendeteksi reduksi ataupun kenaikan dari aliran udara melalui
efek pendingin yang melalui elemen pengindra.
c. Thermistor. Merupakan hambatan suhu
sensitif yang memiliki koefisien temperatur negatif. Jika suhu meninggi, maka
resistansi akan menurun, dan sebaliknya. Thermistor ini sangat sensitif,
sebanyak 5 % resistansi berubah untuk setiap perubahan suhu (oC), untuk itu
sangat tepat untuk mendeteksi setiap perubahan suhu, dan massanya yang kecil
memungkinkan untuk memberikan respon perubahan yang cepat.
d. Integrated Circuit (IC)
temperature sensors.
IC ini menggunakan chip silikon sebagai elemen pengindranya, dan tersedia dalam
konfigurasi keluaran tegangan ataupun arus tertentu, meskipun dalam range suhu
yang sangat besar.
3.8 Velocity / RPM Sensors
Tachometer biasanya
merupakan magnet permanen DC generator kecil. Jika generator berrotasi, akan
menghasilkan tegangan DC yang proporsional langsung terhadap kecepatan.
Tachometer
biasanya dipasang ke motor pada peralatan pengukur kecepatan motor. Kecepatan
dari putaran poros diukur menggunakan magnetic pickup sensor. Magnet
ditempelkan ke poros.
Kumparan kecil
yang terletak dekat magnet menerima pulsa setiap kali magnet lewat. Dengan
mengukur frekwensi dari pulsa, maka kecepatan poros bisa ditentukan. Tegangan
yang keluar adalah sangat kecil, dan membutuhkan proses penguatan (amplifikasi)
untuk bisa diukur.
3.9 Encoders Sensors
Sensor ini berfungsi untuk
mengkonversi gerak linear dan rotasi menjadi signal digital. Rotary Encoder
memonitor gerak rotasi dari peralatan. Terdapat dua tipe, yaitu:
a.
Incremental
Encoder, yang mengirimkan sejumlah pulsa untuk tiap putaran.
b.
Absolute
Encoder, yang menampilkan kode biner spesifik untuk perubahan posisi angular
dari peralatan.
3.10 Flow
Measurement
Menggunakan prinsip
mengkonversi energi kinetik dalam aliran fluida ke dalam bentuk yang dapat
diukur.
3.11 Signal
Conditioning
Sinyal elektrik yang
diproduksi oleh sensor biasanya tidak dapat langsung dipergunakan. Signal
Conditioner mengubah sinyal menjadi sinyal yang mudah diukur. Amplifikasi dan
atenuasi merupakan teknik signal conditioning yang biasa.
Proses amplifikasi
dipergunakan jika hasil dari sensor terlalu kecil. Sedangkan atenuasi mereduksi
tegangan sebelum diukur. Penyaringan signal untuk mengubah frekwensi juga
merupakan teknik yang umum dipakai. Penyaring yang umum antara lain, high pass,
yang hanya melewatkan frekwensi yang high saja, bandpass, melewatkan frekwensi
pada rentang tertentu, dan low pass, yang melewatkan frekwensi low saja.
Terkadang signal perlu
dikonversikan dari analog ke digital, untuk itu dibutuhkan konverter A/D
(Analog Digital), atau sebaliknya D/A (Digital Analog).
Smart Signal Conditioner
adalah alat yang menggunakan prosesor dan memiliki kemampuan untuk mengkonversi
signal sensor elektrik.
sory gan lagi udah ane upload tp gagal...hehehe
BalasHapus